DVB Card adalah penerima siaran TV satelit untuk komputer. Kualitas
gambarnya setara dengan gambar DVD, bahkan lebih baik jika dibandingkan
dengan ditonton melalui televisi. Card ini dapat untuk merekam siaran TV
satelit dengan hasil gambar kualitas digital. Card ini juga dapat
digunakan untuk akses internet via satelit baik yang bayar maupun yang
gratis. Pada saat membeli alat ini, biasanya disertai juga dengan GRATIS
CD program-program pendukung dan Cara Grabing File Internet melalui
Alat Ini (Internet 1 way Tanpa Bayar). Sangat mengasyikan memang karena
banyak file-file menarik yang bisa kita dapatkan seperti : html, pdf,
doc, txt, jpg, gif, jpeg, avi, mpeg, mp3, midi, dan masih banyak lagi
termasuk VIRUS komputer.
Hanya dalam beberapa menit saja, kita sudah
bisa mendapatkan ber-mega-mega byte file-file yang beragam, dan yang
paling penting adalah semuanya gratis dan tanpa perlu akses ke internet
lagi, tanpa line telepon, maupun biaya-biaya lainnya (bisa di filter
file apa saja yang boleh masuk ke PC anda, termasuk memfilter
gambar-gambar XXX/Dewasa).
DVB card merupakan perangkat yang relatif baru untuk kita di Indonesia,
Umumnya DVB vard dikenal sebagai Penerima Satelit Digital, tetapi karena
menggunakan Komputer, maka perangkat ini dapat dimanfaatkan sebagai
perangkat Internet via Satelit. Karena menggunakan Satelit maka
kecepatan downstream data yang diperoleh juga amat baik, Pada saat ini
internet via Satelit lebih banyak digunakan untuk Bisnis dan Corporate
(perusahaan) karena relatif lebih murah jika menggunakan sarana
konvensional (line telpon), selain itu akan diperoleh Bandwidth yang
lebih baik. Ada beberapa cara yang digunakan :
1 way tanpa registrasi alias gratis
Karena gratis tentunya kita tidak bisa memilih. Dengan 1 way tanpa
registrasi, kita hanya dapat menampung semua data tanpa bisa memilih (
browsing ). Seolah olah kita menampung air hujan atau biasa disebut
Grabbing dikarenakan sebenarnya kita bukan mendownload tapi ikut
mengambil data yang sedang diambil oleh orang lain, jadi kita numpang IP
mereka.
1 way dengan registrasi
Setiap DVB card memiliki yang dinamakan MAC Address, jika pengguna DVB
Card ingin melakukan koneksi internet, maka dia harus mendaftarkan MAC
address pada card tersebut, bila card tersevut hilang atau rusak, dia
harus melaporkan pula pada penyelenggara / provider. Agar pemakai / user
ingin browsing dia dapat mengkombinasi dengan line telpon atau GSM.
Cara ini saat ini adalah cara yang termurah dan efisien ( banyak
corporate user / warnet menggunakan hal ini ) Perangkat yang digunakan
sama seperti perangkat parabola konvensional ( yang ada di rumah ).
2 way dengan registrasi
Sama seperti 1 way, tetapi 2 way memerlukan perangkat yang lebih khusus
dan untuk saat ini relatif amat mahal, sehingga hanya perusahaan /
instansi tertentu saja yang menggunakan cara ini, karena untuk up stream
ataupun down stream tanpa melalui line telpon ( murni dengan satelit ),
karena menggunakan VSAT.
Hardware yang diperlukan :
1. Komputer.
Direkomendasikan untuk menggunakan Pentium IV (setara) dengan OS Win XP
serta memori yang tinggi (sekitar 512) dan harddisk yang lumayan besar
mungkin sekitar 80G. Jangan lupa sisain 1 slot PCI untuk nancapin DVB
Cardnya. Kenapa harus Pentium IV, karena kebutuhan Minimum untuk
Hardware Computer : Clock speed adalah 700 MHz , Memory 128 MB, VGA 32
MB Hard Disk 40 GB Processor Celeron pun sudah mampu. Dibawah
spesifikasi diatas mungkin bisa jalan tapi gambar akan terputus putus.
2. DVB Card.
Untuk saat ini yang paling populer adalah merk SkyStar2. Dengan harga kurang lebih 800ribuan (per januari 2007).
3. Satu set parabola.
Ada dua macam parabola, mesh dan solid. Bentuk parabola mesh adalah yang
piringannya (dish) bolong-bolong sedangkan yang solid, piringannyanya
(dish) utuh (tidak bolong-bolong). Untuk mesh biasanya penggunaannya
pada C-Band dan solid pada KU-Band. Untuk harga, yang mesh (ukuran
10feet) dengan LNBnya atau yang solid (6 feet) dengan LNBnya. Untuk di
Indonesia kurang populer channel dengan Ku-Band maka sebaiknya
menggunakan parabola model Mesh.
Bagaimana kalau menggunakan parabola yang lama. Disini saya menangkap
bahwa yang dimaksud dengan parabola lama adalah parabola yang sudah lama
nggak dipakai. Dahulu mungkin sebelum banyaknya relay TV, kita lihat
banyak yang memasang parabola. Tapi setelah teknologi broadcasting
beralih ke digital. Maka, seakan-akan parabola mati. Mengapa? Karena
semua televisi sudah merubah transmisinya ke digital. Sedangkan kita
masih menggunakan receiver analog. Sebenarnya kita masih bisa
menggunakan parabola tersebut asalkan kita mengganti receivernya
(analog) dengan receiver digital (plus kalo bisa mengganti LNBnya dengan
LNBF, agar dalam setting tidak mengalami kesulitan). Mungkin karena
kurangnya informasi dan masih mahalnya receiver digital akhirnya banyak
parabola yang nganggur.
4. Penggerak parabola (optional).
Dengan adanya penggerak, parabola kita bisa bergerak ke arah barat-timur
melalui remote. Perlu diketahui bahwa barisan satelit untuk
broadcasting adalah menempati garis khatulistiwa. Jadi agar kita bisa
menangkap satelit lebih banyak, maka mau gak mau kita harus mempunyai
penggerak tersebut. Dengan penggerak tersebut, channel televisi yang
bisa kita terima sekitar 300an lebih. Tapi untuk data tidak semua
satelit memancarkan (bisa anda lihat di artikel sebelumnya). Dengan
menggunakan penggerak kita bisa menangkap kurang lebih 18 satelit
(tergantung lokasi). Ada yang bertanya, tanpa penggerak bisakah kita
menangkap lebih dari satu satelit ? Jawabannya, Bisa. Asalkan kita
memasang lebih dari satu LNB pada parabola kita. Jadi satu LNB mewakili
satu satelit. Tapi menurut saya, cara ini kurang “enak” bayangkan
taruhlah maksimal kita cuma bisa memasang 5 LNB dalam satu parabola,
sedangkan harga
5. LNB untuk alat yang ada di ujung Parabola ada 2 macam C-Band &
KU-Band untuk di Jawa pakai C-Band. LNB sudah mendekati harga penggerak
(yang kemampuannya bisa menangkap lebih dari 5 satelit). Dan untuk
pemasangan 5 LNBF pada satu parabola memerlukan keahlian yang khusus.
Setelah hardware tinggal software nya untuk itu bisa kita gunakan program ProgDVB, PID Scanner + plugin File Grabbler.
No comments:
Post a Comment